https://ecotonjournal.id/index.php/epj/issue/feedEnvironmental Pollution Journal2025-01-17T09:51:29+07:00Dr. Ihsannudin, SP., MPihsannudin@ecoton.or.idOpen Journal Systems<p><strong>Environmental Pollution Journal </strong>is a peer-reviewed journal published three times a year (April, July and November) and Published by <strong>ECOTON: Ecological Observation and Wetlands Conservation.</strong></p>https://ecotonjournal.id/index.php/epj/article/view/236Analisis Kelimpahan Mikroplastik pada Limbah Pabrik Daur Ulang Plastik Aliran Sungai Brantas Gresik dan Sidoarjo2024-08-12T16:21:17+07:00Rakhel Marsyanda Vanny Alvionitarakhelvanny@student.ub.ac.id<p><em>Pabrik daur ulang plastik memproses limbah plastik yang sudah tidak berguna menjadi barang baru. Namun, air limbah pabrik daur ulang plastik mengandung partikel mikroplastik yang terlepas selama proses daur ulang. Ukurannya yang kecil, mikroplastik dapat menimbulkan risiko apabila terakumulasi ke dalam tubuh organisme bahkan hingga tingkat trofik tertinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontaminasi mirkoplastik di aliran Sungai Brantas akibat dari limbah cair pabrik daur ulang plastik. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Lokasi pengambilan sampel ditentukan menggunakan metode purposive sampling, dimana sampel diambil dari tiga titik di setiap stasiun. Hasil kelimpahan mikroplastik paling tinggi ditemukan dalam limbah pabrik daur ulang plastik ERM Recycling Plastic dan paling rendah pada Grand Premier Plaspac. Jenis mikroplastik yang teridentifikasi meliputi fragmen, fiber, dan filament. Berdasarkan hal ini, penting untuk mengelola limbah cair dengan baik guna mengurangi kontaminasi mikroplastik ke lingkungan perairan dengan melakukan proses filtrasi pada Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) dan mendorong Pemerintah dalam membentuk baku mutu mikroplastik.</em></p>2025-02-19T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Rakhel Marsyanda Vanny Alvionita Rakhelhttps://ecotonjournal.id/index.php/epj/article/view/209Kualitas Perairan di Teras Sungai Cikapundung, Kota Bandung Berdasarkan Struktur Komunitas Fitoplankton2024-06-10T19:15:08+07:00Vina Phangestuvina20002@mail.unpad.ac.idKeukeu Kaniawati Rosadakeukeu@unpad.ac.idSunardisunardi@unpad.ac.id<p><em>Sungai Cikapundung berperan sebagai sumber air bersih bagi masyarakat Kota Bandung. Sekitar DAS Cikapundung juga terdapat pemukiman dan destinasi pariwisata yang dapat mengganggu kualitas air. Fitoplankton merupakan parameter biologis yang dapat dijadikan indikator untuk menganalisis kualitas suatu perairan. Teras Sungai Cikapundung terletak di bagian hulu sungai yang dapat menentukan keberlanjutan kualitas air sungai. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kualitas perairan berdasarkan struktur komunitas fitoplankton. Analisis dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 22 jenis fitoplankton dengan kelas Bacillariophyceae dan </em>sp<em>esies Cyclotella </em>sp<em> yang mendominasi. Kelimpahan jenis fitoplankton menunjukkan tingkat kesuburan rendah. Hasil rata-rata dari indeks keanekaragaman jenis fitoplankton menunjukkan keanekaragaman jenis yang sedang. Hasil indeks dominansi menunjukkan terdapat </em>sp<em>esies yang mendominasi. Indeks keseragaman menunjukkan tingkat keseragaman jenis fitoplankton termasuk sedang. Kualitas air Hulu Sungai Cikapundung berdasarkan hasil indeks ekologis tercemar sedang. Masyarakat diharapkan mencegah dan mengawasi pembuangan limbah ke sungai dan mengadopsi fitoremediasi dengan eceng gondok.</em></p>2024-12-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Vina Phangestu, Keukeu Kaniawati Rosada, Sunardihttps://ecotonjournal.id/index.php/epj/article/view/231Analisis Kandungan Mikroplastik pada Yuyu (Parathelphusa convexa) di Kali Surabaya, Kabupaten Gresik, Jawa Timur2025-01-17T09:51:29+07:00Angelia Myraangeliamyra06@gmail.com<p style="font-weight: 400;"><em>Kali Surabaya kerap digunakan sebagai tempat pembuangan limbah industri dan domestik. Kondisi pencemaran sampah ini menyebabkan akumulasi mikroplastik yang mengancam biota akuatik seperti yuyu (Parathelphusa convexa). Mikroplastik yang terakumulasi dalam tubuh yuyu tidak hanya membahayakan biota tersebut tetapi juga dapat berdampak pada manusia melalui rantai makanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis dan jumlah mikroplastik yang ditemukan dalam yuyu di Kali Surabaya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2024. Analisis mikroplastik dilakukan di Laboratorium ECOTON, Gresik, Jawa Timur. Pada hasil penelitian ditemukan bahwa semua sampel yuyu terkontaminasi mikroplastik dengan kelimpahan tertinggi di Wringinanom dan terendah di Kedunganyar. Jenis mikroplastik yang paling banyak ditemukan adalah fiber. Untuk mengurangi kontaminasi ini, perlu dilakukan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, perhatian khusus terhadap limbah tekstil, edukasi masyarakat, regulasi baku mutu sampah plastik, regulasi ketat untuk pengelolaan sampah plastik, penelitian lebih lanjut mengenai dampak bahan kimia pada mikroplastik, serta pengawasan dan penegakan hukum untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi.</em></p>2025-02-19T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Angelia Myrahttps://ecotonjournal.id/index.php/epj/article/view/228Analisis Keanekaragaman Capung (Odonata) di Tepi Sungai Booro Dusun Mendiro Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang2025-01-07T10:38:47+07:00Resha Pramudya Prayogareshamlg32@gmail.com<p><em>Capung merupakan jenis serangga terbang yang banyak ditemukan pada wilayah perairan seperti sungai, waduk dan rawa. Wonosalam dikenal memiliki tipe habitat yang cukup bervariasi dan sumber mata air yang melimpah. Sungai Booro menjadi salah satu lokasi yang berpotensi ditemukannya beberapa jenis capung, akan tetapi belum adanya penelitian secara spesifik yang membahas terkait keanekaragaman capung di aliran sungai Booro, Dusun Mendiro, Kecamatan Wonosalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, serta menganalisis indeks keanekaragaman dan dominansi spesies capung di tepi Sungai Booro, Jombang. Pengamatan keanekaragaman capung dilakukan menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan jaring serangga (sweep net), kemudian didokumentasi dan identifikasi. Spesies yang banyak ditemukan terdiri atas Euphaea variegata dan spesies dengan jumlah terendah yaitu Coeliccia membranipes. Selanjutnya, berdasar keanekaragaman capung di sungai Booro masuk dalam kategori sedang yang mengindikasi kestabilan pada suatu ekosistem, sementara indeks dominansi masuk dalam kategori rendah yang menandakan tidak ada spesies yang mendominasi.</em></p>2025-01-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Resha Pramudya Prayogahttps://ecotonjournal.id/index.php/epj/article/view/223Identifikasi Lumut (Bryophyta) di Sumber Mata Air di Dusun Mendiro, Kecamatan Wonossalam, Jombang2024-11-07T11:16:29+07:00Dewi Lestarideeewilestari@gmail.com<p><em>Lumut (Bryophyta) adalah divisi tumbuhan tingkat rendah yang dapat ditemukan di berbagai iklim dunia dengan habitat sejuk dan lembab yang berperan dalam menjaga keseimbangan air, siklus hara hutan, proses suksesi wilayah, dan sebagai bioindikator polusi udara. Dusun Mendiro di Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, memiliki beberapa mata air yang menjadi sumber perairannya, seperti Sumber Gintungan dan Sumber Mbeji. Kedua sumber air tersebut memiliki potensi sebagai habitat lumut yang tinggi, namun belum ada data mengenai hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis lumut di sumber mata air Gintungan dan Mbeji. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode transek dengan pendekatan eksploratif atau mengambil sampel secara langsung dari lokasi penelitian. Ditemukan 10 spesies lumut yang berasal dari kelas Bryopsida, Anthocerotopsida, dan Marchantiopsida. Lumut paling banyak di Sumber Mbeji dan Substrat yang paling banyak ditempati adalah tanah, batu, pepophonan, dan kayu lapuk Sumber mata air harus selalu dijaga pelestariannya agar tetap dapat menghasilkan air dengan kualitas yang baik.</em></p>2024-12-16T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Dewi Lestarihttps://ecotonjournal.id/index.php/epj/article/view/218identifikasi sampah penghasil mikroplastik di Hilir Sungai Tembuku2024-07-07T18:02:04+07:00Siti Umi Kalsumsiti.uk0616@gmail.comIsra Fajri Hernandafajriisra@gmail.comGuntar Marolop Saragihguntarsaragih32@gmail.com<p><em>Sebagian besar plastik yang terbuang ke lingkungan akan mengakibatkan timbulan sampah plastik. Sampah plastik yang terfragmentasi menjadi berukuran <5 mm disebut mikroplastik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis sampah plastik dan kandungan mikroplastik pada air sungai di daerah Hilir Aliran Sungai Tembuku, maka dari itu perlu dilakukan identifikasi dengan metode kuantitatif. Jenis sampah plastik yang teridentifikasi dengan klasifikasi sesuai dengan ASTM International Resin Identification Coding System adalah: Polyethylene terephthalate (PET); Low density polyethylene (LDPE); Polypropylene (PP); Polystyrene (PS); dan Other (O). Kelimpahan mikroplastik ditemukan berkisar antara 590 sampai dengan 850 partikel/liter. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Polymer Risk Index (PRI) pada sampel air sungai berada pada kategori sedang dan Pollution Load Index berada pada kategori sangat tinggi. Dibutuhkan adanya pengendalian pencemaran sampah plastik ke lingkungan terutama daerah aliran sungai seperti pemilahan sampah dari rumah, penambahan tempat pembuangan sementara dan regulasi terkait penanganan maupun mitigasi masalah terkait pencemaran mikroplastik ke lingkungan</em></p>2024-12-08T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Siti Umi Kalsum, Isra, Saragihhttps://ecotonjournal.id/index.php/epj/article/view/234Analisis Kelimpahan Mikroplastik pada Outlet limbah Cair Industri Kertas Aliran Sungai Brantas Mojokerto, Jombang dan Pasuruan2024-08-12T16:06:43+07:00Aprilian Trida Larasatiapwiltri@gmail.com<p><em>Jawa Timur merupakan salah satu daerah industri utama di Indonesia yang menampung berbagai jenis industri, salah satunya adalah industri kertas. Limbah cair industri kertas yang tidak diolah terlebih dahulu sebelum dibuang menjadi faktor kelimpahan mikroplastik dan dapat mencemari perairan. Penelitian ini bertujuan unutuk menganalisis jenis serta kelimpahan mikroplastik pada outlet limbah cair industri kertas di sekitar Sungai Brantas. Lokasi pengambilan sampel ditentukan menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan sampel pada outlet pembuangan limbah pakrik kertas menggunakan planktonet sebanyak 100 L, kemudian dipreparasi menggunakan H<sub>2</sub>O<sub>2</sub> 20ml dan Fe<sub>2</sub>SO<sub>4 </sub>5ml. Kelimpahan mikroplastik yang ditemukan pada industri kertas sekitar Sungai Brantas dari yang tertinggi sampai terendah adalah PT Indoesia Royal Paper, PT Sun Paper Source dan PT Buana Megah Paper Mills. Jenis mikroplastik yang teridentifikasi pada outlet pembuangan limbah cair industri kertas adalah fragment, filament dan fiber. Penerapan hukum yang lebih ketat terhadap industri, termasuk sanksi yang lebih berat, perlu dilakukan untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan. </em></p>2025-02-19T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Aprilian Trida Larasatihttps://ecotonjournal.id/index.php/epj/article/view/225Lichen Sebagai Bioindikator Kualitas Udara di Wonosalam dan Krian2024-08-05T12:38:59+07:00Firza Waliyyani Rimandafirzamanda@gmail.com<p><em>Pencemaran udara menjadi masalah serius di Indonesia akibat peningkatan aktivitas industri, transportasi, dan urbanisasi. Kualitas udara mempengaruhi keanekaragaman lichen yang dapat digunakan sebagai bioindikator lingkungan. . Tujuan penelitian adalah mengetahui tingkat pencemaran udara dengan menggunakan bioindikator lichen. Pengambilan sampel dilakukan secara eksploratif dengan teknik transek sejauh 50 meter di dua lokasi: Sumber Gintungan dan Sentra Industri Tahu Tropodo. Setiap lokasi memiliki 4 stasiun, dengan 5 pohon berdiameter batang >10 cm dan ketinggian 150-200 cm dari tanah diamati per stasiun. Data dianalisis menggunakan Indeks Shannon-Wiener, Indeks Kelimpahan, dan faktor abiotik. Hasil penelitian menunjukkan di Sumber Gintungan didominasi oleh lichen jenis foliose yang menandakan kualitas udara baik, sedangkan di Sentra Industri Tahu didominasi crustose yang menandakan kualitas udara kurang baik. Bioindikator lichen efektif untuk mengukur kualitas udara suatu lokasi. Untuk memperoleh data yang lebih representatif, penelitian harus dilakukan di lebih banyak lokasi dengan berbagai macam musim dan watktu yang lebih lama.</em></p>2025-02-03T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Firza Waliyyani Rimandahttps://ecotonjournal.id/index.php/epj/article/view/224Studi Keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu (Lepidoptera) di Tepi Sungai Booro Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang2025-01-17T08:50:33+07:00Wira Junanto Hidayat210602110111@student.uin-malang.ac.id<p><em>Kupu-kupu merupakan serangga yang masuk kedalam ordo Lepidoptera yang memiliki warna maupun bentuk sayap yang unik dan memilki aspek penting dalam peran ekologis. Kupu-kupu berperan penting dalam bioindikator ekologis lingkungan bersih dan berperan dalam proses penyerbukan tanaman berbunga. Degradasi habitat dan perubahan iklim menjadi ancaman terhadap keanekaragaman kupu-kupu yang ada di suatu habitat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis kupu-kupu di tepi Sungai Booro, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2024. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian di tepi sungai Booro ditemukan 12 jenis kupu-kupu yang tergolong dalam 5 famili, yaitu Nymphalidae, Danainae, Pieridae, Papilionidae, dan Lycaenidae. Indeks keanekaragaman kupu-kupu di sekitar pimggiran sungai Booro tergolong sedang dan nilai dominasi tergolong rendah. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang jenis kupu-kupu untuk mengetahui jenis-jenis yang tidak diketahui di Sungai Booro.</em></p>2025-01-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Wira Junanto Hidayathttps://ecotonjournal.id/index.php/epj/article/view/211Studi Adsorpsi Mikroplastik Melalui Perendaman Dengan Larutan Jeruk Pada Kerang Hijau di Perairan Kenjeran Surabaya2024-06-15T14:01:03+07:00Adela Luluatum Makhtuumahadelaluluatum@gmail.com<p><em>Besarnya potensi kelautan dan sumber daya alamnya ternyata tidak diikuti dengan kesejahteraan lingkungan yang baik. Hal ini disebabkan oleh kebersihan yang kurang terjaga sehingga menimbulkan timbunan limbah baru di sekitar pesisir. Keadaan lingkungan yang kurang baik juga diperparah dengan kegiatan masyarakat yang masih membuang sampah domestik rumah tangga di laut, pembuangan bekas kegiatan perikanan sembarangan serta kegiatan pembakaran sampah yang mencemari udara. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hasil perbandingan variasi pada daging kerang hijau melalui perendaman dengan larutan jeruk nipis dan lemon pada variasi waktu 15 dan 30 menit. Hasil penelitian menunjukkan kandungan asam sitrat pada jeruk nipis lebih banyak mengadsorpsi kandungan mikroplastik pada kerang hijau dibandingkan dengan jeruk lemon. Sedangkan dominasi bentuk yaitu bentuk film dengan warna terbanyak hitam yang dapat berasal dari kegiatan domestik masyarakat sekitar. Warna hitam mengindikasikan banyaknya polutan yang mencemari perairan Kenjeran.</em></p>2024-12-16T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Adela Luluatum Makhtuumah