Environmental Pollution Journal https://ecotonjournal.id/index.php/epj <p><strong>Environmental Pollution Journal </strong>is a peer-reviewed journal published three times a year (April, July and November) and Published by <strong>ECOTON: Ecological Observation and Wetlands Conservation.</strong></p> en-US ihsannudin@ecoton.or.id (Dr. Ihsannudin, SP., MP) tasya@ecoton.or.id (Tasya Husna) Sun, 08 Dec 2024 08:04:24 +0700 OJS 3.3.0.8 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 identifikasi sampah penghasil mikroplastik di Hilir Sungai Tembuku https://ecotonjournal.id/index.php/epj/article/view/218 <p><em>Sebagian besar plastik yang terbuang ke lingkungan akan mengakibatkan timbulan sampah plastik. Sampah plastik yang terfragmentasi menjadi berukuran &lt;5 mm disebut mikroplastik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis sampah plastik dan kandungan mikroplastik pada air sungai di daerah Hilir Aliran Sungai Tembuku, maka dari itu perlu dilakukan identifikasi dengan metode kuantitatif. Jenis sampah plastik yang teridentifikasi dengan klasifikasi sesuai dengan ASTM International Resin Identification Coding System adalah: Polyethylene terephthalate (PET); Low density polyethylene (LDPE); Polypropylene (PP); Polystyrene (PS); dan Other (O). Kelimpahan mikroplastik ditemukan berkisar antara 590 sampai dengan 850 partikel/liter. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Polymer Risk Index (PRI) pada sampel air sungai berada pada kategori sedang dan Pollution Load Index berada pada kategori sangat tinggi. Dibutuhkan adanya pengendalian pencemaran sampah plastik ke lingkungan terutama daerah aliran sungai seperti pemilahan sampah dari rumah, penambahan tempat pembuangan sementara dan regulasi terkait penanganan maupun mitigasi masalah terkait pencemaran mikroplastik ke lingkungan</em></p> Siti Umi Kalsum, Isra, Saragih Copyright (c) 2024 Siti Umi Kalsum, Isra, Saragih https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ecotonjournal.id/index.php/epj/article/view/218 Sun, 08 Dec 2024 00:00:00 +0700 Studi Adsorpsi Mikroplastik Melalui Perendaman Dengan Larutan Jeruk Pada Kerang Hijau di Perairan Kenjeran Surabaya https://ecotonjournal.id/index.php/epj/article/view/211 <p><em>Besarnya potensi kelautan dan sumber daya alamnya ternyata tidak diikuti dengan kesejahteraan lingkungan yang baik. Hal ini disebabkan oleh kebersihan yang kurang terjaga sehingga menimbulkan timbunan limbah baru di sekitar pesisir. Keadaan lingkungan yang kurang baik juga diperparah dengan kegiatan masyarakat yang masih membuang sampah domestik rumah tangga di laut, pembuangan bekas kegiatan perikanan sembarangan serta kegiatan pembakaran sampah yang mencemari udara. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hasil perbandingan variasi pada daging kerang hijau melalui perendaman dengan larutan jeruk nipis dan lemon pada variasi waktu 15 dan 30 menit. Hasil penelitian menunjukkan kandungan asam sitrat pada jeruk nipis lebih banyak mengadsorpsi kandungan mikroplastik pada kerang hijau dibandingkan dengan jeruk lemon. Sedangkan dominasi bentuk yaitu bentuk film dengan warna terbanyak hitam yang dapat berasal dari kegiatan domestik masyarakat sekitar. Warna hitam mengindikasikan banyaknya polutan yang mencemari perairan Kenjeran.</em></p> Adela Luluatum Makhtuumah Copyright (c) 2024 Adela Luluatum Makhtuumah https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ecotonjournal.id/index.php/epj/article/view/211 Mon, 16 Dec 2024 00:00:00 +0700 Kualitas Perairan di Teras Sungai Cikapundung, Kota Bandung Berdasarkan Struktur Komunitas Fitoplankton https://ecotonjournal.id/index.php/epj/article/view/209 <p><em>Sungai Cikapundung berperan sebagai sumber air bersih bagi masyarakat Kota Bandung. Sekitar DAS Cikapundung juga terdapat pemukiman dan destinasi pariwisata yang dapat mengganggu kualitas air. Fitoplankton merupakan parameter biologis yang dapat dijadikan indikator untuk menganalisis kualitas suatu perairan. Teras Sungai Cikapundung terletak di bagian hulu sungai yang dapat menentukan keberlanjutan kualitas air sungai. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kualitas perairan berdasarkan struktur komunitas fitoplankton. Analisis dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 22 jenis fitoplankton dengan kelas Bacillariophyceae dan </em>sp<em>esies Cyclotella </em>sp<em> yang mendominasi. Kelimpahan jenis fitoplankton menunjukkan tingkat kesuburan rendah. Hasil rata-rata dari indeks keanekaragaman jenis fitoplankton menunjukkan keanekaragaman jenis yang sedang. Hasil indeks dominansi menunjukkan terdapat </em>sp<em>esies yang mendominasi. Indeks keseragaman menunjukkan tingkat keseragaman jenis fitoplankton termasuk sedang. Kualitas air Hulu Sungai Cikapundung berdasarkan hasil indeks ekologis tercemar sedang. Masyarakat diharapkan mencegah dan mengawasi pembuangan limbah ke sungai dan mengadopsi fitoremediasi dengan eceng gondok.</em></p> Vina Phangestu, Keukeu Kaniawati Rosada, Sunardi Copyright (c) 2024 Vina Phangestu, Keukeu Kaniawati Rosada, Sunardi https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ecotonjournal.id/index.php/epj/article/view/209 Sun, 08 Dec 2024 00:00:00 +0700 Identifikasi Lumut (Bryophyta) di Sumber Mata Air di Dusun Mendiro, Kecamatan Wonossalam, Jombang https://ecotonjournal.id/index.php/epj/article/view/223 <p><em>Lumut (Bryophyta) adalah divisi tumbuhan tingkat rendah yang dapat ditemukan di berbagai iklim dunia dengan habitat sejuk dan lembab yang berperan dalam menjaga keseimbangan air, siklus hara hutan, proses suksesi wilayah, dan sebagai bioindikator polusi udara. Dusun Mendiro di Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, memiliki beberapa mata air yang menjadi sumber perairannya, seperti Sumber Gintungan dan Sumber Mbeji. Kedua sumber air tersebut memiliki potensi sebagai habitat lumut yang tinggi, namun belum ada data mengenai hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis lumut di sumber mata air Gintungan dan Mbeji. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode transek dengan pendekatan eksploratif atau mengambil sampel secara langsung dari lokasi penelitian. Ditemukan 10 spesies lumut yang berasal dari kelas Bryopsida, Anthocerotopsida, dan Marchantiopsida. Lumut paling banyak di Sumber Mbeji dan Substrat yang paling banyak ditempati adalah tanah, batu, pepophonan, dan kayu lapuk Sumber mata air harus selalu dijaga pelestariannya agar tetap dapat menghasilkan air dengan kualitas yang baik.</em></p> Dewi Lestari Copyright (c) 2024 Dewi Lestari https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ecotonjournal.id/index.php/epj/article/view/223 Mon, 16 Dec 2024 00:00:00 +0700