Mengabaikan Tanda Awal, Menghancurkan Generasi: Pelajaran dari Penyakit Minamata
DOI:
https://doi.org/10.58954/epj.v5i1.282Keywords:
Penyakit Minamata, metil merkuri, lingkungan, kesehatan manusiaAbstract
Penyakit Minamata adalah kondisi yang disebabkan oleh keracunan merkuri akibat pencemaran lingkungan, yang pertama kali teridentifikasi di Kota Minamata, Jepang, pada tahun 1956. Artikel ini dituliskan dengan tujuan untuk menjelaskan proses perubahan merkuri anorganik menjadi metil merkuri (merkuri organik), menjelaskan proses bioakumulasi dan biomagnifikasi metil merkuri pada biota dan manusia serta dampaknya terhadap kesehatan ekosistem dan manusia. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan studi literatur untuk mengumpulkan data relevan dari berbagai sumber. Berdasarkan analisis pustaka yang telah dilakukan menunjukkan bahwa limbah industri yang mengandung merkuri anorganik dapat berubah menjadi metil merkuri yang lebih berbahaya, mengakibatkan akumulasi dalam rantai makanan, terutama pada ikan yang dikonsumsi oleh masyarakat. Rekomendasi yang dihasilkan adalah perlunya pengelolaan lingkungan yang lebih baik dan kesadaran masyarakat untuk mencegah terulangnya tragedi Minamata di masa depan.
References
Abdolvand, S., Esfahani, S. K., & Dmirchi, S. (2014). Mercury (Hg) and methyl mercury (MMHg) bioaccumulation in three fish species (sea food) from Persian Gulf. Toxicology and Environmental Health Sciences, 6(3), 192–198. https://doi.org/10.1007/s13530-014-0204-y
All Habsy, B., Hidayah, N., Boli Lasan, B., & Muslihati, M. (2017). A Literature Review of Indonesian Life Concept Linuwih Based on the Teachings of Adiluhung Raden Mas Panji Sosrokartono. 128(Icet), 64–73. https://doi.org/10.2991/icet-17.2017.10
Bell, L., DiGangi, J., & Weinberg, J. (2014). An NGO Introduction to Mercury Pollution and the Minamata Convention on Mercury. Ipen, May, 1–209.
Bernadus, G. E., Polii, B., & Alfred Rorong, J. (2021). Dampak Merkuri Terhadap Lingkungan Perairan Sekitar Lokasi Pertambangan Di Kecamatan Loloda Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara. Jurnal Transdisiplin Pertanian, 5, 599–610.
Ettlinger, V. (2015). The Effect of Temperature and Dissolved Organic Carbon on the Mercury Uptake in Fish [Bachelor Thesis, Umeå Universitet]. https://www.diva-portal.org/smash/get/diva2:820582/FULLTEXT01.pdf
Funabashi, H. (2006). Minamata disease and environmental governance. International Journal of Japanese Sociology, 15(1), 7–25. https://doi.org/10.1111/j.1475-6781.2006.00082.x
Gardner, R. M., Nyland, J. F., & Silbergeld, E. K. (2010). Differential immunotoxic effects of inorganic and organic mercury species in vitro. Toxicology Letters, 198(2), 182–190. https://doi.org/10.1016/j.toxlet.2010.06.015
Hadi, M. C. (2013). Bahaya Merkuri di Lingkungan Kita. 2(10), 175–183.
Hariyoto, F. D. (2017). Akumulasi Logam Berat Timbal (Pb), Kadmium (Cd), Seng (Zn) Dan Merkuri (Hg) Di Perairan Beserta Dampaknya Bagi Produk Perikanan Dan Kesehatan Manusia. Buletin Matric, 14(2), 52–55.
He, M., Tian, L., Braaten, H. F. V., Wu, Q., Luo, J., Cai, L. M., Meng, J. H., & Lin, Y. (2019). Mercury–Organic Matter Interactions in Soils and Sediments: Angel or Devil? Bulletin of Environmental Contamination and Toxicology, 102(5), 621–627. https://doi.org/10.1007/s00128-018-2523-1
Indrayani, L. (2011). Peran Sampel Lingkungan sebagai Alat Bukti dalam Penegakan Hukum terkait Masalah Lingkungan Hidup. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah IX, 51–56.
Jaffery, Z. (2022). The Mechanism of Methylmercury Permeation through the Blood-Brain Barrier using Caenorhabditis Elegans. Preprint, June, 1–19. https://doi.org/10.20944/preprints202206.0303.v2
Komatsubara, O. (2021). The role of literary artists in environmental movements: Minamata disease and michiko ishimure. International Journal for Crime, Justice and Social Democracy, 10(3), 71–84. https://doi.org/10.5204/ijcjsd.1984
Langford, N. J., & Ferner, R. E. (1999). Toxicity of Mercury. Journal of Human Hypertension, 13(March), 651–656. https://www.nature.com/articles/1000896
Liu, G., Cai, Y., & O’Driscrool, N. (2012). Environmental Chemistry and Toxicology of Mercury. New Jersey: John Wiley & Sons.
Luo, H., Cheng, Q., He, D., Sun, J., Li, J., & Pan, X. (2023). Recent advances in microbial mercury methylation: A review on methylation habitat, methylator, mechanism, and influencing factor. Process Safety and Environmental Protection, 170(November 2022), 286–296. https://doi.org/10.1016/j.psep.2022.12.007
Maryani, S. (2016). Kontaminasi Logam Berat Dalam Buah Melon (Studi Kasus Tanaman Melon Yang Di Tanam Di Wilayah Tambang Batubara). Publikasi Penelitian Terapan Dan Kebijakan, 8(3), 12.
Mccaslin, E. (2023). Review of Mercury Sequestration in Cementitious Waste Forms. Savannah River National Laboratory, December.
Mercury Free Society Network Indonesia. (2022). Penyakit Minamata. Mercury Free Society Network Indonesia.
Murata, K., & Sakamoto, M. (2019). Minamata disease. Encyclopedia of Environmental Health, March, 401–407. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-409548-9.02075-3
Puteri, Y. E. (2017). Tragedi Minamata: Tinjauan Dampak Industrialisasi Jepang Pasca Perang Dunia II. Jurnal Bahasa Asing, 13(13), 59–80.
Putranto, T. T. (2011). Pencemaran Logam Berat Merkuri (Hg) pada Air Tanah. Teknik, 32(1), 62–71. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/teknik/article/view/1690
Rayhan, A., & Pramesty, W. A. (2023). Implementasi Terhadap Minamata Convention on Mercury di Indonesia (Studi Kasus Mengenai Pencemaran Merkuri Dan Arsen Di Teluk Buyat). Tirtayasa Journal of International Law, 2(1), 55. https://doi.org/10.51825/tjil.v2i1.19111
Rich, V. I., & Maier, R. M. (2015). Aquatic Environments. In Environmental Microbiology: Third Edition. Elsevier Inc. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-394626-3.00006-5
Sakamoto, M., Tatsuta, N., Izumo, K., Phan, P. T., Vu, L. D., Yamamoto, M., Nakamura, M., Nakai, K., & Murata, K. (2018). Health impacts and biomarkers of prenatal exposure to methylmercury: Lessons from Minamata, Japan. Toxics, 6(3). https://doi.org/10.3390/toxics6030045
Salam, R. H., Fauzi, T., Sudharmawan, A. A. K., Mulyati, & Suwardji. (2023). Remediation of Ex-Unlicensed Gold Mining Using Rice Husk Biochar: its Effect on Reducing Mercury Levels. Jurnal Biologi Tropis, 23(2), 81–92. https://doi.org/10.29303/jbt.v23i2.6063
Seki, R. (2006). Participatory research by niigata minamata disease victims, and empowerment of these victims. International Journal of Japanese Sociology, 15(1), 26–39. https://doi.org/10.1111/j.1475-6781.2006.00083.x
Setiyono, A. & D., & Annisa. (2012). Pengaruh Konsumsi Ikan dan Hasil Pertanian Terhadap Kadar Hg Darah. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(2), 110–116.
Sumarjono, E. (2020). Kompleksitas Permasalahan Merkuri Dalam Pengolahan Bijih Emas Berdasarkan Perspektif Teknis Lingkungan Manusia Dan Masa Depan. Kurvatek, 5(1), 113–122. https://doi.org/10.33579/krvtk.v5i1.1833
Triana, L., Nurjazuli, & Endah, N. (2012). Analisis Cemaran Logam Berat Merkuri pada Air dan Udang di Sungai
Mandor Kecamatan Mandor Kabupaten Landak. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 11(2), 144–152.
Wicaksono, E. A., Sriati, & Lili, W. (2016). Sebaran Logam Berat Timbal ( Pb ) Pada Makrozoobenthos Di Perairan Waduk. Jurnal Perikanan Kelautan, VII(1), 103–114.
Wijaya, M. (2020). Kimia Lingkungan Malang. Badan Penerbit UNM.
Yorifuji, T. (1978). Lessons from early stage Minamata disease. Public Health, 107(January 2019), 357–361.
Yorifuji, T., Tsuda, T., & Harada, M. (2013). Minamata disease: A challenge for democracy and justice. Late Lessons from Early Warnings: Science, Precaution, Innovation. Copenhagen, Denmark: European Environment Agency, 92–130.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Immanuel Valentino Hutauruk, Michael Tosi Lumban Tobing, Defri Yona

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.